Masih banyak dari kita yang salah kaprah tentang penggunaan istilah MUA atau Make Up Artist. Apakah seorang perias dapat disebut MUA hanya jika dia pernah merias seorang astis? Mari kita telaah bersama.
Dimulai dari istilah yg paling sederhana, secara bahasa:
Makeup: cosmetics such as lipstick or powder applied to the face, used to enhance or alter the appearance / kosmetik yg diaplikasikan ke wajah utk tujuan memperbaiki atau mengubah penampilan.
Artist: a person who produces paintings or drawings as a profession or hobby / orang yg lukisan atau gambaran sebagai profesi atau hobi, secama umum artist juga diterjemahkan sebagai seniman secara luas.
Lalu apakah itu Make Up Artist atau yg biasa disebut MUA?
MUA is an artist whose medium is the human body, applying makeup and prosthetics for theatrical, television, filmmaking, fashion, magazines and other similar productions including all aspects of the modeling industry.
Dengan kata lain MUA adalah seniman yg menggunakan makeup sebagai alat dan manusia sebagai medium seni baik utk keperluan fashion hingga perfilman.
Secara professional, istilah MUA memang lebih mengacu pada industri film dan teater. Namun seiring perkembangan kebutuhan akan tenaga professional pada kehidupan sehari-hari, bridal makeup menjadi segmentasi baru yg banyak diminati masyarakat terutama di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Utara.
Menurut
beautyschoolsdirectory.com makeup artist didefinisikan sebagai someone who uses cosmetic techniques and processes to create beauty upon the human body atau seseorang yg menggunakan teknik rias utk menciptakan keindahan pada tubuh manusia. Pada definisi ini, MUA menjadi lebih luas tidak hanya pada industri film tetapi menyangkut hal lain yg berhubungan dgn tata rias.
Kemudian MUA dibagi menjadi 2 kategori:
1. Cosmetics or Fashion Makeup Artist yg lebih fokus pada memberikan tampilan yg cantik, biasanya ditemui pada toko kosmetik hingga pada fashion runaway.
2. Theatrical and Film Makeup Artist yang lebih fokus pada makeup karakter.
Menurut pandanganku sendiri, poin utama yang membedakan MUA dari perias pada umumnya adalah pada teknik dekoratif dan korektif yang dipakai. Seorang perias dikatakan sbg MUA jika mampu mengaplikasikan makeup berdasarkan teknik yang tepat sehingga hasil yang riasan yang didapatkan terlihat pas pada wajah.
Kemudian ada statement yg berbunyi: "Jangan mengaku makeup artist kalau belum pernah merias artis ibu kota". Does it make any sense?
Artis dalam istilah sehari-hari orang Indonesia dimaknai sebagai selebritis yang wira-wiri di layar kaca. Sehingga makeup artist lebih dimaknai sebagai "tukang riasnya selebritis" 😂
Padahal kata artist mengacu pada subjek rias, bukan objek. Sama halnya dengan tattoo artist yg merupakan seniman yg mengaplikasikan tato pada tubuh manusia dan henna artist yg merupakan seniman yg mengaplikasikan henna pada tubuh manusia. Tidak ada yg berbeda.
Lalu ada pula yg membawa istilah "Makeup Art" dan "Makeup Artistic". Apalagi sih itu?
Setelah coba digoogling berlama-lama, tidak ada definisi secara spesifik ttg apa itu makeup art dan makeup artistic. Namun, informasi yg dpt digali adalah, Artistic Makeup merupakan jenis riasan yg menggunakan teknik tinggi dan kreatifitas tak terbatas dalam penciptaannya. Artistic Makeup lebih dikenal sebagai High Fashion Makeup dan Avant Garde Makeup pada dunia fashion, runaway, kosmetik, dan majalah.
Nah.. jadi jangan salah kaprah lagi yaa..
Oh iyaa.. ada yg terlupa. Makeup Artist selain mempelajari teknik rias, juga mempelajari ttg kosmetologi secara umum, termasuk pemahaman kandungan produk.
Bagi kamu yg mengaku Makeup Artist, yuk kita lakukan sedikit test pada soal berikut:
1. Apa yg membuat compact powder, contour powder dan bronzer berbeda?
2. Apa itu vegan cosmetics dan cruelty free cosmetics?
3. Kenapa eyeshadow biru dan ungu terang terlihat norak jika diaplikasikan pada klien berkulit kuning langsat - sawo matang?
4. Apa bedanya warna mauve, fuschia, dan amber?
5. Apa yang membuat produk HD berbeda dengan produk biasa?
6. Bagaimana pendapat Anda ttg airbrush makeup?
Komentar
Posting Komentar