Jerawat: Penyebab dan Pencegahan

Gambar
Berikut beberapa hal yang mesti kamu ketahui tentang jerawat: 1. Jerawat secara sederhana adalah penyumbatan pori-pori (oleh debu, makeup, kotoran, atau kulit mati), sehingga minyak menumpuk dalam pori-pori lalu membengkak, infeksi bakteri juga bisa memperparah situasi itu, lalu berlanjut dgn reaksi antibodi dan bernanah. 2. Jerawat itu normal bagi remaja, karena kelenjar minyak di kulitnya baru saja aktif pd masa puber. Lewat masa puber, jerawat akan berhenti tumbuh. 3. Ada yg namanya jerawat dewasa/rosacea. Walau sudah lewat masa puber, kulit tetep memproduksi jerawat. Ini juga wajar terjadi di Indonesia, udah bawaan gen. Jadi jerawatnya bisa diatasi, tapi gk bisa disembuhkan. 4. Jaga kelembapan kulit. Kulit yg lembap, kadar minyaknya normal dan cukup. Kulit yg dehidrasi akan memproduksi minyak lebih banyak utk mengganti kelembapan yg hilang, tp minyak yg diproduksi ini menjadi pemicu jerawat tumbuh. So, hydrated skin = no acne. Pelembap = wajib. 5. Pada wanita, perubahan hormon sela

Nu Amoorea (Brand Investigation)

Baiklah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas brand yg highly requested (utk diinvestigasi), Nu Amoorea. Lebih spesifik yang diinvestigasi adalah sabun batangnya, karena ini promonya heboh banget dan claim produk yg bisa apa aja. Sedangkan kita skeptis apakah sebatang sabun memang bisa menggantikan 7 step skincare routine? Atau apakah sebatang sabun bisa mengobati penyakit kulit?

1. Company Profile
Baiklah kita mulai dari investigasi company yg jual produk ini. Nu Amoorea merupakan produk dari PT. Duta Elok Persada dengan alamat website https://www.nuamooreaindonesia.com/. Pada halaman pertama website ini dipajang produk yg dijual perusahaan ini, Nu Amoorea dan Dermalabs. Nampaknya ada perluasan range produk yg dijual, dimana tidak hanya sabun batang, tetapi juga cleanser, toner, serum, pelembap dan sunscreen.

2. BPOM
Mari kita cek legalitas produknya. Menuju https://cekbpom.pom.go.id dan kita temukan data seperti terlampir di gambar. Beauty Bar Nu Amoorea terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi NA32170500768 yg terbit pada 04-11-2017 dengan klasifikasi kosmetika.
Jelas yaa kalau sabun ini termasuk kategori kosmetika (kosmetik, skincare, dan toiletris), bukan obat. Jadi sabun ini gk bisa dipakai sebagai obat topikal (oles luar).
Pada mulanya produk ini bernama Amoorea yang diproduksi oleh Biosis Cosmeceuticals Sdn. Bhd dan diimpor oleh GFI Marketing, PT. Terdaftar BPOM dengan masa berlaku notifikasi 14-06-2011 s.d 14-06-2014[1]. Hingga pada 29-06-2016 (2 tahun setelah ijin edar habis), BPOM mengeluarkan Pembatalan Notifikasi atas produk Amoorea Beauty Bar dengan alasan kosmetika yang telah beredar tidak sesuai dengan data dan/atau dokumen yang disampaikan pada saat permohonan notifikasi. Kutipan Pembatalan tersebut berbunyi:
“Hal tersebut di atas melanggar ketentuan pasal 14A huruf e Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.12.10.11983 tahun 2010 tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPOM No. 34 tahun 2013.
Produk dengan Nomor Notifikasi tersebut diatas dilarang untuk diedarkan”[2].
Setelah produk Amoorea ditarik dari pasaran, kemudian muncul produk baru bernama Nu Amoorea (mungkin dibaca “new” amurea sebagai bentuk baru dari sabun batang yg bisa apa aja). Berbeda dengan pendahulunya, sabun Nu Amoorea diproduksi oleh Ken Prima Cosmeceuticals Sdn Bhd - Penang, Malaysia dan diimpor oleh Mckenna Indonesia, PT - Jakarta Selatan. Nu Amoorea juga sempat mendapatkan pembatalan notifikasi yaitu Pembatalan Notifikasi Nomor: NA32170500009 utk kemasan 100gr dan 25gr[3] dan Pembatalan Notifikasi Nomor: NA32160500506 utk kemasan 15gr, 40gr, dan 80gr[4]. Nampaknya pembatalan notifikasi ini hanya berkaitan pada kemasan produk, hingga kemudian terbit Pemberitahuan Notifikasi Perubahan (Variasi) Nomor: NA32170500768 utk kemasan 100gr dan 2x25gr[5].
Oke, jadi kesimpulannya adalah sabun ini sudah mengantongi izin BPOM untuk beredar sebagai kosmetika, bukan sebagai obat.

3. Produsen Sabun
Sedikit membahas tentang produsen sabun ini, Ken Prima Cosmeceuticals Sdn Bhd. KPC merupakan perusahaan manufaktur di bidang toiletris dan personal care dengan sertifikasi GMP, ISO, Halal dan US FDA[6]. Pada halaman produk memang disebutkan bahwa bahan produksi dari KPC ini menggunakan bahan-bahan natural. Namun tentu kita pahami, perusahaan OEM/ODM akan menyesuaikan kualitas bahan berdasarkan harga akhir produk yg dipesan. Yes, perusahaan OEM/ODM, karena KPC membuka iklan supplier toiletris di ALIBABA juga[7]. Ketika dikatakan PT EDP merupakan pemegang tunggal lisensi Nu Amoorea[8], artinya PT EDP pemesan produknya kepada KPC melalui sistem OEM/ODM berdasarkan spesifikasi yg ditentukan.

4. Sabun
Ini bagian yang paling ditunggu. Intronya kepanjangan. Jangan-jangan intronya dilewati dan langsung baca bagian yg ini. Sebelum bahas tentang ingridients, saya akan membahas sedikit tentang bagaimana sabun dibuat. Akan dibahas dalam bentuk poin-poin saja biar gak rancu bacanya ya[9].
4.1. Sabun adalah garam alkali hasil dari reaksi asam lemak dengan basa kuat, melalui reaksi hidrolisis ester yang disebut saponifikasi.
4.2. Asam lemak bisa berasal dari minyak hewani dan minyak nabati.
4.3. Reaksi saponifikasi secara sederhana adalah sebagai berikut: minyak + basa kuat → sabun + gliserin.
4.4. Gliserin hasil sisa saponifikasi merupakan bahan yang bisa melembapkan kulit. Senyawa ini kadang dipisahkan dari adonan sabun karena nilai jualnya yg tinggi[10].
4.5. Selain menggunakan bahan mentah melalui proses saponifikasi, sabun juga bisa dibuat menggunakan bahan jadi berupa sabun batang hasil proses safonifikasi yang dilelehkan dan dibentuk ulang. Teknik ini biasa disebut “Melt & Pour”[11].
4.7. Detergen diciptakan pada Perang Dunia I ketika kebutuhan akan sabun semakin meningkat sedangkan stok lemak untk memproduksi sabun melalui proses saponifikasi sangat sedikit. “Sabun sintetis” ini kemudian disebut detergen dan ternyata mampu membersihkan kotoran lebih baik daripada “sabun yang sesungguhnya”[13].
4.8. Surfaktan merupakan molekul kimia yg terdiri dari gugus hidrofilik yg suka air dan gugus lipofilik yg suka minyak. Surfaktan dapat menyatukan lemak dalam air. Surfaktan umumnya disintesa dari minyak bumi dan limbahnya dapat mencemari lingkungan. Surfaktan merupakan bahan yg mudah berbusa[14].

5. Nu Amoorea Beauty Bar Claims
Baiklah, hampir semua pemirsa sepakat bahwa udah jengah membaca klaim keunggulan produk sabun yg satu ini. Bisa nyembuhin ruam, menghilangkan flek, pengganti serum dan sunscreen, dan masih banyak hal yg bikin alis heran naik turun, dan yg paling diagungkan adalah klaim bahwa sabun ini berbahan alami. Contoh klaim produk yg diiklankan oleh agen dapat dilihat di foto.
Nah kita lampirkan juga klaim resmi dari perusahaan, sebagai berikut:
“NuAmoorea Beauty bar mempunyai kandungan Heilmoor Clay yang adalah endapan lumpur hitam yang terbentuk di dalam sungai di pegunungan Austria dan mengandung asam humus tinggi, mineral, vitamin, lemak, asam amino, protein dan Hydration Microalgae Extract (H-MA) serta anti oksidan. Bahan tersebut memiliki kemampuan menjaga kulit agar tetap lembut, bercahaya dan tampak muda.
Manfaat NuAmoorea Beauty Bar
1. Tingkat pH alami kulit.
2. Tanpa residu kapur yang menyebabkan iritasi kulit.
3. Mengandung Licorice, Polyglucuranic Acid, Freshwater Microalgae Extract (kaya akan vitamin B1, B2, B12 dan Niasin), Heilmoor Clay, Daun Tea Tree Oil.
4. Membantu mengencangkan kulit sekaligus mengenyalkan kulit.
5. Membersihkan dengan lembut dan menghilangkan penyumbat pori-pori kulit.
6. Mengangkat sel kulit mati dan mencerahkan wajah.
7. Penggunaan secara teratur akan membantu penampilan kulit yang lebih bersih, sehat dan terlihat awet muda.”

Jika dilihat dari klaim resmi di website, dapat disimpulkan bahwa sabun ini kurang lebih seperti sabun pada umumnya yg membersihkan dengan bonus menutrisi. Tidak ada indikasi bahwa sabun ini bisa menyembuhkan penyakit kulit seperti PKK (panu, kadas, kurap).

6. Ingridients
Sudah siap untuk bagian yang menakjubkan? Yess, mari kita bahas.
Ingridients yg tertulis pada kemasan adalah sebagai berikut: disodium lauryl sulfosuccinate, sodium coco-sulfate, Triticum vulgare (wheat) starch, 1-ocyadecanol, paraffin, titanium dioxide, talcum, glycerin, heilmoor clay, water, algae extract, polyglucuronic acid, Melaleuca alternifolia (tea tree oil), Glycyrrhiza glabra (licorice) extract, olea europea (olive) fruit oil, butylene glycol, camelia sinensis (green tea) extract.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Kosmetika Pasal 9 poin c, menyatakan bahwa “Komposisi produk diurutkan mulai dari kadar terbesar sampai kadar terkecil, kecuali Bahan Kosmetika dengan kadar kurang dari 1% boleh ditulis tidak berurutan”[15]. Sehingga kita bisa memahami bahan utama dari sabun ini adalah disodium lauryl sulfosuccinate dan sodium coco-sulfate, sedangkan bahan seperti heilmoor clay dan lainnya hanya bahan aditif yang berukuran kecil.
Mari kita bahas per ingridients yaa, apakah benar-benar berbahan alami seperti yang diiklankan?
6.1. Disodium lauryl sulfosuccinate, dikenal juga dengan DLS. DLS merupakan surfaktan non-sulfat yang lebih ramah terhadap kulit dibandingkan bahan sulfat lain seperti SLS[16]. DLS dikategorikan sebagai bahan organik karena disintesa dari bahan nabati dan efeknya yang lmebut bagi kulit[30].
6.2. Sodium coco-sulfate merupakan cara produsen mengelabuhi konsumen untuk menyembunyikan SLS dalam formula produk (mengingat konsumen jaman now sudah mulai sadar utk meghindari produk yg mengandung SLS). SLS merupakan detergent (bukan sabun dari hasil saponifikasi) dan memiliki kekuatan pembersih yg besar, sehingga bahan ini bisa mengiritasi kulit [17]. Sodium coco-sulfate mengandung 66% SLS [18]. Menggunakan bahan organik pada komposisi pertama dan dilanjutkan dengan SLS pada komposisi kedua membuat formula “sabun” ini berada diantara “lembut” dan “mengiritasi”.
6.3. Triticum vulgare (wheat) starch, ini adalah bubuk tepung terigu. Biasanya tepung ditambahkan pada sabun untuk mengikat aroma parfum pada sabun agar tidak menguap (sehinggan aroma masih bertahan walau sudah disimpan lama). Bisa juga ditambahkan untuk menambah efek lembut pada busa sabun[19]. Mengingat bahan utama sabun ini berupa DLS dan SLS, kemungkinan tepung ini juga berguna untuk memadatkan adonan agar berbentuk batangan. Mengingat formula sabun ini juga tidak mengandung sodium stearat atau sodium myristate yg merupakan bahan yg membuat sabun bertekstur keras[31].
6.4. 1-ocyadecanol, pasti ini maksudnya 1-octadecanol. Ya ampun, pabrik pun juga bisa typo. Bukan cuman aku. Senyawa ini lebih dikenal dengan nama stearyl alcohol, kemungkinan digunakan untuk bahan emulsifier atau bisa juga sebagai pelarut bahan yg lain[20].
6.5. Paraffin adalah nama golongan senyawa hidrokarbon alkana, bisa dalam bentuk gas metana, cairan dan padatan berupa lilin parafin. Dalam formula sabun, parafin yg merupakan turunan dari minyak bumi ini dimaksudkan untuk melapisi kulit agar kelembapan kulit terhindar dari penguapan[21]. Beberapa orang menghindari bahan ini[22].
6.6. Titanium dioxide, biasa dicampurkan pada produk sebagai pewarna putih atau sebagai bahan dasar SPF. Tapi bukan berarti dengan menggunakan sabun ini sudah terlindungi dari UV seperti pakai sunscreen. Sabun itu dibilas pakai air, semua yg terkandung pada sabun akan luntur. Sedangkan sunscreen dengan bahan titanium dioxide harus diaplikasikan tebal dipermukaan kulit, bahkan diulangi pemakaiannya setelah beberapa jam agar bisa melindungi kulit dari efek buruk UV.
6.7. Talcum. Talc pada formula sabun dimaksudkan untuk memberikan efek lembut dari busa di kulit dan memberi efek warna sabun yang putih. Tapi kebanyakan pembuat sabun handmade menghindari menggunakan talc, mereka lebih memilik kaolin clay karena lebih aman bagi kulit[23].
6.8. Glycerin, udah dibahas ya. Memberikan kelembapan pada kulit.
6.9. Heilmoor clay, ini merupakan salah satu bahan yg diagungkan dari sabun ini. Sayang sekali, ternyata Heilmoor clay ini kandungannya teramat sedikit. Pada gambar bisa dilihat bahwa lumpur Heilmoor clay Austria itu berwarna hitam dan sabun Heilmoor clay berwarna abu-abu[24], sedangkan Nu Amoorea berwarna putih kusam kecoklatan (karena banyak mengandung tepung dan talc).
6.10. Water, dipakai untuk mearutkan bubuk Heilmoor clay.
6.11. Algae extract, mungkin bubuk spirulina. Untuk menambah warna gelap pada produk.
6.12. Polyglucuronic acid sebagai humectant dan skin conditioning[25]. Mungkin ditambahkan utk menjaga kelembapan kulit agar mengurangi efek iritasi / kulit kering dari SLS dkk.
6.13. Melaleuca alternifolia (tea tree) oil, sebagai antiseptik, anti jamur dan analgesik alami yg ditambahkan pada sabun[26].
6.14. Glycyrrhiza glabra (licorice) extract, sebenernya bisa berfungsi sebagai anti inflamasi dan pencerah kulit[27], tetapi mengingat jumlahnya yg sedikit mungkin hanya utk menambah efek aroma saja[28].
6.15. Olea europea (olive) fruit oil, minyak zaitun ditambahkan untuk menambah kelembapan saja, bukan untuk proses saponifikasi.
6.16. Butylene glycol, senyawa alkohol yg berfungsi sebagai humectant(pelembap) dan pengatur kekentalan[29].
6.17. Camelia sinensis (green tea) extract, green tea disini karena ditulis paling terakhir, artinya kandungannya gk sampai 1%. Mungkin hanya sebagai efek warna dan aroma.

Nah, sudah dapat disimpulkan bahwa “sabun” yg berbahan dasar surfaktan dan detergent ini tidak berbahan dasar alami melalui proses saponifikasi seperti sabun seharusnya. Jadi segala iklan yang mengklaim bahwa sabun ini alami, tidak sepenuhnya benar.

KESIMPULAN
1. Berdasarkan Notifikasi BPOM, Nu Amoorea Beauty Bar masuk kategori kosmetika, bukan obat. Jadi tidak bisa mengobati penyakit kulit.
2. Nu Amoorea dibuat secara OEM/ODM.
3. Bahan dasar Nu Amoorea Beauty Bar bukan bahan alami. Bahkan bukan sabun dr proses saponifikasi melainkan surfaktan dan detergent sintetis (SLS) yg rentan membuat kulit iritasi.


OPINI
1. Mengingat harga bahan baku yg murah, HET produk terlalu tinggi. Hal ini wajar sih, mengingat produk MLM itu modalnya harus semurah-murahnya, tapi harga jualnya harus mahal, karena banyak bonus yg harus dibagikan utk agen.
2. Manfaat produk yg dijajakan oleh agen terlalu overclaimed, padahal bahannya biasa saja. Bahkan dengan kandungan bahan aktif yang dibawah 1%.
3. Secara umum, sabun ini aman karena mengantongi ijin BPOM, kecuali bagi mereka yg sensitif terhadap SLS dan yg anti menggunakan SLS. Yang jelas produk ini gk worth the money, harganya mahal tp bahannya murah dan efeknya gk sehebat claim ny (overpriced dan overclaimed).

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/product_notif.php?id=16344
[2] https://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/product_batal.php?id=109818
[3] https://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/product_batal.php?id=195697
[4] https://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/product_batal.php?id=190090
[5] https://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/product_notif.php?id=245082
[6] http://www.kenprima.com/
[7] https://www.alibaba.com/showroom/ken-prima-cosmeceuticals-sdn-bhd.html
[8] http://www.nuamooreabeautybar.com/sabun-amoorea-berasal-dari-mana-sih/
[9] https://tewewe.wordpress.com/2014/11/17/reaksi-penyabunan-saponifikasi/
[10] http://sulungadi.blogspot.com/2014/07/bahaya-glyserin-yang-disepelekan.html
[11] https://www.soapqueen.com/bath-and-body-tutorials/tips-and-tricks/sunday-night-spotlight-melt-and-pour-bases/
[12] https://brainly.co.id/tugas/2255260
[13] https://infoecoball.wordpress.com/2012/03/22/sejarah-singkat-deterjen/
[14] https://id.wikipedia.org/wiki/Surfaktan
[15] https://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/document_peraturan/PerKaBPOM%20Nomor%2019%20Tahun%202015%20tentang%20Persyaratan%20Teknis%20Kosmetika.pdf
[16] https://www.naturallycurly.com/curlreading/ingredients/is-disodium-laureth-sulfosuccinate-a-sulfate-heres-what-you-need-to-know
[17] https://en.wikipedia.org/wiki/Sodium_laureth_sulfate
[18] https://www.hebebotanicals.co.nz/sodium-coco-sulfate-another-synthetic-detergent/
[19] https://www.soapmakingforum.com/threads/tapioca-starch.63236/
[20] https://en.wikipedia.org/wiki/Stearyl_alcohol
[21] https://id.wikipedia.org/wiki/Parafin
[22] https://www.dw.com/id/kenali-bahan-rahasia-kosmetika/g-18358544
[23] https://www.soapmakingforum.com/threads/talc.17300/
[24] https://www.themoorbar.com/pages/heilmoor-clay
[25] https://www.ewg.org/skindeep/ingredient/722411/POLYGLUCURONIC_ACID/#.W3qtq84zbIU
[26] http://www.defensesoap.com/tee-tree-history
[27] http://www.cosdna.com/eng/cosmetic_c389323455.html
[28] https://en.wikipedia.org/wiki/Liquorice
[29] https://www.ewg.org/skindeep/ingredient/700861/BUTYLENE_GLYCOL/#.W3qxYM4zbIU
[30] https://www.jstage.jst.go.jp/article/jos/55/9/55_9_429/_pdf
[31] https://barsoapnatural.wordpress.com/2013/06/24/ingredients-you-wont-find-in-natural-soap/amp/





Komentar

  1. Makasih kaka jelas bgt ini penjelasannya.

    BalasHapus
  2. Emang sudah nyoba kok bilang overclaim?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Overclaim adalah ketika klaim yg dijual seller berbeda dengan yang diajukan ke BPOM.
      Diajukan ke BPOM sebagai kosmetika, tidak boleh dijual sebagai obat.

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. btw kalau liat list ingridients-nya gada yang namanya kandungan AHA, BHA, atau retinoic acid dan sejenisnya. tapi knp banyak bgt review yang mengalami purging malah bisa dikatakan mengarah pada breakout menurut sy. pdhl setau saya bahan-bahan yg td sy sebutin itulah yang buat pemakainya mengalami purging atau detoks

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. bagian fakta disebutkan pada bagian "kesimpulan"

      Hapus
  6. Kenalan dulu kak sama managementnya pt dep biar investigasinya lebih Wow lagi, mereka humble kok orangnya, bisa jadi nanti bisa diundang untuk menyampaikan opininya....😊

    BalasHapus
  7. Makasih investigasinya. Mantul.

    BalasHapus
  8. Saya pkek nuamoorea. Nuamoorea memang skincare atau cosmetic. Tapi nuamoorea mampu menyembuhkan penyakit kulit lainnyaa. Saya sring kena iritasi saat nyucii d tangan merah² gatel efek detergen sabun cucii trsebut. Dan saya pkaikan busa dr nuamoorea. Keesokan harinyaa. Merah trsebut jdi kering dan tidak gatal atau perih. Apanya yg slaaah kalo memang nuamoorea bhannya baguus. Bisa jdi skincare bisa jdi obat ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sy jg pakai tp tidak ada efek yg mengarah ke kesembuhan.apalagi wktu kena herpes.habis setengah batang yg 45gr itu tetep gak sembuh2.memang kalau untuk wajah sy merasa cocok.tp untuk obat sepertinya tidak.

      Hapus
  9. Makasih ya Kak! Sangat bermanfaat. Selama ini bingung dengan klaim dewa sabun ini, juga ngeliat harga selangit, bikin heran..padahal sabun organik aja ngga semahal ini.

    BalasHapus
  10. Mlm kan begitu ya kak. Harga sama biaya aga jomplang gitu. Wajar sih. Btw Aku takut kl purging lama, bahkan di web alodokter aja kl lebih dari 6 minggu itu breakout jatuhnya mana kulitku tipis haduh tak kuat exfo atau purging gitu dehh

    BalasHapus
  11. Really helpful ... thanks a lot 😇

    BalasHapus
  12. apa yg di test kadang tidak selalu sama di lapangan

    BalasHapus
  13. Finally ada yang kupas produk ini secara objektif! Makasih banget. Saya pake amoo sejak 2019, dan cocok. Meski demikian, "haus informasi" tentang barang yang kita pakai kan nggak salah juga. Apalagi produksi dulu dan sekarang bisa jadi berubah. Konsumen mesti jeli dan tetap mawas diri. Sekali lagi makasih banyak. Sehat selalu untuk penulis 🍀

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cream HN Hetty Nugrahati (Brand Investigation)

Review Penggunaan Gluta Frozen Genius Whitening dan Frozen Collagen 2in1 Whitening X10

Moreskin Clean & Glow Cream Booster (Investigation)