Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Jerawat: Penyebab dan Pencegahan

Oleh
Gambar
Berikut beberapa hal yang mesti kamu ketahui tentang jerawat: 1. Jerawat secara sederhana adalah penyumbatan pori-pori (oleh debu, makeup, kotoran, atau kulit mati), sehingga minyak menumpuk dalam pori-pori lalu membengkak, infeksi bakteri juga bisa memperparah situasi itu, lalu berlanjut dgn reaksi antibodi dan bernanah. 2. Jerawat itu normal bagi remaja, karena kelenjar minyak di kulitnya baru saja aktif pd masa puber. Lewat masa puber, jerawat akan berhenti tumbuh. 3. Ada yg namanya jerawat dewasa/rosacea. Walau sudah lewat masa puber, kulit tetep memproduksi jerawat. Ini juga wajar terjadi di Indonesia, udah bawaan gen. Jadi jerawatnya bisa diatasi, tapi gk bisa disembuhkan. 4. Jaga kelembapan kulit. Kulit yg lembap, kadar minyaknya normal dan cukup. Kulit yg dehidrasi akan memproduksi minyak lebih banyak utk mengganti kelembapan yg hilang, tp minyak yg diproduksi ini menjadi pemicu jerawat tumbuh. So, hydrated skin = no acne. Pelembap = wajib. 5. Pada wanita, perubahan hormon sela
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Unilever Mendukung LGBT. Boikot? Perlukah?

Oleh
Gambar
Unilever menambah deretan panjang brand besar yang mendukung LGBTI. Brand besar artinya memiliki brand-brand kecil dibawahnya. Bagi kalian yg belum paham arti dari " MENDUKUNG ", silahkan baca artikel kemarin yg ini . Post instagram akun @unilever pada 18 Juni 2020 menyatakan bahwa mereka mendukung LBGTI melalui cara: 1. Menandatangani Declaration of Amsterdam for LGBT Inclusive Workplace, hal ini memastikan bahwa lingkungan kerja di Unilever sangat bersahabat dengan kehadiran karyawan dari kaum LGBTI dengan pemberian hak-hak yang sama tanpa ada diskriminasi. 2. Bergabung pada Open for Business (sebuah koalisi perusahaan yg sama-sama mendukung hak-hak LGBTI). 3. Meminta Yayasan Stonewall untuk memeriksa (audit) kebijakan Unilever dan melakukan benchmark untuk perkembangan kedepannya. Nah, sebagaimana kita ketahui, Unilever ini mengakuisisi banyak perusahaan kecil. Adapun brand yg bernaung di bawah Unilever Indonesia, adalah sebagai berikut. Banyak j
1 komentar
Baca selengkapnya

Skincare, Bodycare, Haircare, Personal Care

Oleh
Gambar
Jadituh, aku kan gabung grup-grup skincare dengan embel-embel "pemula". Banyak yg bikin post "ini skincare aku" sambil memamerkan foto produknya. Tapi.. gak semuanya skincare 😅 bahkan ada sabun mandi (ada yg makeup juga). Lalu kepikiran buat bikin tulisan ini, sekedar penyegar ingatan aja. Bagi kalian yg masih pemula, gak kenapa sih kalau salah sebut, namanya juga pemula. Tapi wajib belajar yaa, biar besok-besok bisa bedain mana yg skincare mana yg bodycare. Oke langsung saja berikut penjelasannya. 1. Skincare Memang sih seluruh tubuh manusia itu dilapisin kulit. Tapi yg dipahami secara umum sebagai skincare adalah produk perawatan kulit wajah. Skincare ini meliputi produk2 CTMP, serum, masker, dan sebangsanya. Pokoknya utk merawat kesehatan kulit agar selalu terlihat glowing dan kencang. 2. Bodycare Body = tubuh. Produk perawatan tubuh meliputi body lotion, body serum, body butter, body balm, body oil, body sunscreen dan sejenisnya. Intinya adalah pro
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Boikot Produk LGBT? Lakukanlah Secara Totalitas

Oleh
Gambar
Wah, sebentar lagi kita akan menyambut Pride Month. Akan ada banyak produk kosmetik yang bernuansa pelangi, baik kemasannya maupun warna isi produknya. Baiklah tidak banyak yg ingin saya sampaikan terkait topik ini. Istilah yang dipakai disini adalah LGBTI yg merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender dan Intersex. Jadi tidak hanya orientasi seksual yang menjadi pusat perhatian disini, tetapi juga identitas seksual. Kita mulai dari status quo yg simple-simple dulu yaa. 1. Sebuah brand mendukung LGBTI bisa dalam beberapa cara. Paling sederhana adalah dengan  memberi hak yg sama bagi LGBTI untuk bekerja dalam perusahaan mereka tanpa mendapat diskriminasi. Yeah, you know, setiap manusia perlu uang dan pekerjaan. Anda pikir waria itu cuman boleh jadi pengamen di lampu merah? Kalau mereka memiliki kualifikasi di sektor industri, kenapa tidak diberikan haknya utk bekerja layaknya manusia yg lainnya? Sebenernya gak cuman terhadap karyawannya, tp juga berlaku pada baga
1 komentar
Baca selengkapnya