Jerawat: Penyebab dan Pencegahan

Gambar
Berikut beberapa hal yang mesti kamu ketahui tentang jerawat: 1. Jerawat secara sederhana adalah penyumbatan pori-pori (oleh debu, makeup, kotoran, atau kulit mati), sehingga minyak menumpuk dalam pori-pori lalu membengkak, infeksi bakteri juga bisa memperparah situasi itu, lalu berlanjut dgn reaksi antibodi dan bernanah. 2. Jerawat itu normal bagi remaja, karena kelenjar minyak di kulitnya baru saja aktif pd masa puber. Lewat masa puber, jerawat akan berhenti tumbuh. 3. Ada yg namanya jerawat dewasa/rosacea. Walau sudah lewat masa puber, kulit tetep memproduksi jerawat. Ini juga wajar terjadi di Indonesia, udah bawaan gen. Jadi jerawatnya bisa diatasi, tapi gk bisa disembuhkan. 4. Jaga kelembapan kulit. Kulit yg lembap, kadar minyaknya normal dan cukup. Kulit yg dehidrasi akan memproduksi minyak lebih banyak utk mengganti kelembapan yg hilang, tp minyak yg diproduksi ini menjadi pemicu jerawat tumbuh. So, hydrated skin = no acne. Pelembap = wajib. 5. Pada wanita, perubahan hormon sela

Tertular HIV karena Facial?

Sekitar seminggu yang lalu, Andrea Gunawan, seorang aktivis kesehatan seksual membagikan story instagram di @catwomanizer tentang seorang netizen yg terjangkit HIV akibat perawatan facial. Lalu story itu dibagikan via twitter, dan banyak media yg mengulasnya, termasuk aku.


Pada story itu, si mbak netizen menjelaskan kalau dia positif HIV padahal dia tidak pernah berhubungan dengan lelaki lain selain suaminya, dan suaminya negatif HIV. Berdasarkan keterangan dokter, kemungkinan penularan HIV terjadi melalui alat treatment facial, mengingat mbak netizen ini rutin facial tiap bulan dan belum pernah ke dokter gigi ataupun menggunakan jarum suntik secara bergantian (nyabu). Kasus tersebut tergolong langka, tapi tidak memungkinkan hal itu bisa terjadi. Mbak netizen juga menghimbau untuk memilih tempat facial yg benar-benar melakukan sterilisasi alat dengan baik.

Horror dong yaa kalau facial aja bisa menularkan HIV. Tapi apakah memang semudah itu bisa terjadi?

Berdasarkan website www.odhaberhaksehat.org penularan HIV hanya dapat terjadi jika memenuhi prinsip ESSE (Exit, Survive, Sufficient dan Enter). Secara sederhana ESSE meliputi adanya jalan keluar virus dari tubuh seseorang, virus yang hidup, kandungan virus yang cukup untuk menginkubasi serta adanya jalur masuk virus ke tubuh seseorang. HIV hanya bisa menular jika empat prinsip ini dipenuhi semua dan tidak bisa menular jika hanya salah satu atau sebagian prinsip terpenuhi.


Penjelasan detil dari ESSE, sebagai berikut:
1. E= Exit
Ada jalan keluar bagi cairan tubuh yang mengandung HIV dari dalam tubuh seseorang keluar tubuh. Cairan tubuh yang dimaksud bisa berupa darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Jalan keluar ini bisa berupa luka atau keluarnya cairan tubuh melalui saluran organ seperti ketika seseorang melakukan hubungan seksual. Penularan melalui jarum suntik bisa terjadi karena ada darah yang tersisa di dalam jarum bekas pakai dan kemudian masuk kedalam tubuh seseorang yg lain. Hal itu juga memungkinkan terjadi untuk penularan melalui jarum pencet jerawat yg dipakai bergantian tanpa disterilkan.

2. S= Survive
Cairan tubuh yang keluar ini harus mengandung virus yang tetap bertahan hidup. HIV tidak akan bertahan hidup lama jika berada di luar tubuh inangnya (manusia). HIV tidak bisa bertahan pada udara terbuka (apalagi berterbangan di udara bebas), dalam kolam renang, minuman soda atau makanan sebab asam lambung akan membunuh HIV.

3. S= Sufficient
Kandungan HIV dalam cairan tubuh yang keluar dari orang yang terifeksi HIV harus cukup jumlahnya untuk menginkubasi tubuh manusia lainnya. Ini mengapa cairan keringat dan saliva (ludah) tidak bisa menularkan HIV.

4. E= Enter
Adanya jalur masuk di tubuh manusia yang lain. HIV tidak menular dengan kontak fisik dipermukaan kulit. Luka dan transfusi darah merupakan jalur masuk yg paling efektif, selain melalui hubungan seksual dan dari ibu yg hamil ke janinnya.

Jika pada kasus facial memungkinkan terjadi perpindahan HIV, hal itu menunjukan bahwa tempat yg menyediakan jasa facial tersebut tidak melakukan proses sterilisasi alat dengan benar, bahkan tidak menggunakan peralatan sekali pakai.

Selain facial, tindakan estetika dan treatment yg juga memungkinkan terjadinya perpindahan Hiv adalah:
1. Pisau cukur
2. Sulam alis dan bibir (dan sejenisnya)
3. Tato
4. Akupntur
5. Bekam
Peralatan bedah dan transfusi darah juga memungkinkan untuk penularan HIV, itulah mengapa di story juga disebutkan perawatan oleh dokter gigi.

Selain HIV, penyakit yg juga bisa menular melalui perpindahan darah (cairan tubuh) adalah Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis.


Jadi kita perlu hati-hati yaa dalam memilih tempat dimana kita akan melakukan treatment kecantikan, jangan di sembarang tempat yg tidak higienis.

[1] https://www.odhaberhaksehat.org/2012/hiv-hanya-bisa-menular-jika-baca-artikel-ini/
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
[3] http://medan.tribunnews.com/2018/04/22/empat-penyakit-besar-menular-yang-berbahaya-jika-darahnya-didonorkan

Komentar

  1. Kaka ijin share yak. Semoga bermanfaat untuk semua orang 😊. Terimakasih infonya 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cream HN Hetty Nugrahati (Brand Investigation)

Review Penggunaan Gluta Frozen Genius Whitening dan Frozen Collagen 2in1 Whitening X10

Moreskin Clean & Glow Cream Booster (Investigation)