Bahan Pencerah Kulit

Apa tujuan Anda pakai skincare? Mendapatkan kulit yg putih? Ingin kulit yg cerah merona? Bebas flek dan bekas jerawat? Hmmm.. Apakah Anda penganut paham "Cantik itu Putih"?

Menurut survei ZAP Beauty Index 2018 yg melibatkan 17.889 wanita Indonesia. Lebih dari 70% wanita yg disurvei mendefinisikan cantik sebagai kondisi kulit tubuh dan wajah mereka terlihat bersih, cerah, dan berkilau.

Oke baiklah, kita bahas tentang bahan dalam skincare yg mampu mencerahkan kulit secara aman (berdasarkan yg pernah aku coba). 

Tapi sebelumnya, ad beberapa hal yg perlu diperhatikan:

1. Warna kulit itu faktor keturunan, klo gak ada keturunan kulit putih, jangan maksa. Nanti jadi Michael Jackson.
2. Mencerahkan kulit itu paling maksimal akan seperti bagian badan yg gk pernah terkena sinar matahari, coba lihat bagian badan di dalam baju putihnya seberapa.
3. Pemutih kulit yg cepat bisa pakai merkuri, steroid, dan hidrokuinon, tapi gak aman. Efek sampingnya banyak banget dan bikin kulit gak cantik.
4. Mencerahkan kulit itu perlu proses. Proses regenerasi sel kulit itu terjadi dalam waktu 27 hari. Kalau seminggu udah cerah? Waw gaib banget.
5. Cantik gak harus putih, yg penting bersih dan sehat.
6. Wajib pakai sunscreen. Kulit menggelapkan dirinya dgn memproduksi melanin sebagai respon terhadap paparan sinar matahari. Melanin ini berfungsi utk melindungi kulit dan organ dr pengaruh buruk sinar matahari (seperti kanker kulit misal). Nah, mencerahkan kulit itu adalah proses mengurangi melanin. Klo melanin berkurang tp kena sinar matahari, sama aja dengan mengundang penyakit. Itulah mengapa perlu sunscreen utk melindungi kulit dan menunjang penghambatan produksi melanin.

Oke, bahan pencerah kulit yg "aman" itu adalah:

1. Kojic Acid (asam kojic) 

Asam kojic merupakan zat hasil fermentasi jamur. Zat ini bekerja dengan cara mencegah proses pembentukan melanin. Simpelnya: mencegah kulit menjadi gelap ketika terpapar sinar matahari.

Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca disini https://www.medicalnewstoday.com/articles/319599.php

Contoh produk: Sabun Kojie San

2. Vitamin C

Vitamin C merupakan antioksidan yg bekerja dgn cara menangkal radikal bebas sehingga mencegah kerusakan kulit. Zat ini juga bekerja sebagai pengelupas sel kulit mati dan dapat mengurangi produksi melanin. Agar vitamin C dapat meresap ke kulit, tingkat keasaman produk idealnya berada di pH 3.5, dan kondisi ini bisa mengiritasi kulit.

Vitamin C mudah teroksidasi jika terpapar udara, panas dan cahaya menjadi berwarna kuning atau coklat, jadi produk ini harus disimpan di kemasan yg rapat, tempat sejuk dan terhindar dr sinar langsung. Untuk membuat produk yg lebih stabil (tidak cepat teroksidasi), maka dibuat berbagai senyawa turunan vitamin C yg juga tidak terlalu mengiritasi kulit.

Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca disini https://www.illuminatural6i.com/info/vitamin-c-skin-lightening/

Contoh produk: Sunday Riley C.E.O. Rapid Flash Brightening Serum (vitamin C dalam bentuk tetrahexyldecyl ​​​ascorbate 15%)

3. Alpha Arbutin 

Arbutin itu semacam versi natural dari hidrokuinon (jelas yg ini aman). Zat ini diekstrak dari tanaman bearberry. Terdapat 2 jenis arbutin, alpha dan beta. Alpha arbutin lebih efektif dalam mencerahkan kulit.

Cara kerja arbutin adalah dgn mengurangi produksi melanin.

Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca disini https://lighterskin.org/alpha-arbutin/

Contoh produk: The Ordinary Alpha Arbutin 2% + HA Serum

4. Niacinamide (vitamin B3 atau nicotinic acid)

Niacinamide merupakan bahan yang dapat meremajakan sel kulit. Niacinamide adalah senyawa yg stabil sehingga tidak mudah rusak oleh pengaruh panas ataupun cahaya.  

Niacinamide mampu mencerahkan kulit dgn cara menghambat pembentukan melanin pada lapisan kulit luar.

Penjelasan lebih lanjut bisa dibaca disini https://maxlifeusa.com/blogs/news/is-niacinamide-vitamin-b3-actually-whitening-lightening-skin-fading-dark-spots-maxlife-news

Contoh produk: Cerave PM Facial Moisturizing Lotion (mengandung niacinamide sebanyak 4%)

Nah, untuk mengetahui produk skincare pencerahmu mengandung 4 bahan diatas atau tidak, bisa dibaca dibagian "ingridients" atau "komposisi" yg tercetak di belakang kemasan produk atau kotak pembungkus.

Ingridients ditulis bedasarkan urutan kadar produk, semakin awal ditulis berarti kadar bahannya semakin tinggi terdapat di dalam produk. Kalau ternyata bahan pencerahnya ditulis terakhir, mending ganti produk aja 😂